1. jurnal [Kembali]
Analisa hasil percobaan dengan teori !
Pada rangkaian diatas merupakan rangkaian inverting. rangkaian ini masuk ke op-amp melalui kaki inverting. Sesuai dengan karakteristik op-amp ideal dimana impedansi pada kaki input sangat besar dan impedansi output sangat kecil. Karena impedansi input di kaki invering sangat besar, maka arus yang masuk ke op-amp lebih memilih masuk ke rangkaian feedback yaitu ke Rf. Jadi arus dari sumber tegangan akan melalui Rin kemudian menuju Rf. Karena hal ini, maka terjadi open loop, dimana Rin dan R2 menjadi terhubung secara seri. Dengan menggunakan analisa node pada rangkaian open loop terhadap Rin dan Rf maka kita dapat meperoleh besarnya penguatan yang terjadi pada op-amp, dimana pada hal ini dapat kita lihat bahwa antara input dan output dari inverting amplifier fasa tegangannya berbeda 180°. Ketika tegangan input yang masuk adalah positif, maka tegangan output akan berpolaritas negatif. Dengan besarnya penguatan yang terjadi tergantung dari nilai Rin dan Rf yang diberikan. Yaitu A(gain) = -Rf/Ri. Tanda negatif menunjukkan perbedaan fasa antara input dan ouput.
Sesuai dengan rumus pada rangkaian inverting :
Dari rumus ini dapat kita lihat bahwa hubungan antara Vin dan Vout adalah berbanding lurus dengan perbedaan poaritas 180°. Yaitu semakin besar Vin maka Vout pun akan semakin besar dengan polaritas yang berbeda. Hal ini pun terbukti pada percobaan yang telah dilakukan.
Turunan rumus dari rangkaian ini adalah
Berdasarkan gambar diatas, didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut :
Dengan menggunakan analisa noda atau teori tegangan titik simpul maka diperoleh :
Karena V+ atau tegangan pada kaki non inverting op-amp adalah 0, dan tegangan V+ sama dengan tegangan V- atau tegangan pada kaki inverting, maka sesuai dengan karakteristik op-amp ideal maka diperoleh bahwa VA=0.
Pada rangkaian ini terdapat +Vsaturasi dan
–Vsaturasi yang mana nilai dari Vsaturasi ini memberikan batasan maksimum
bagi output yang dihasilkan. Sehingga ketika nilai ouput yang dihasilkan
melebihi dari nilai V saturasi maka tegangan input akan dipotong nilainya
sesuai batasan maksimal yang telah ditentukan. Pada percobaan pengaruh
Vsaturasi ini sangat terlihat pada saar Rin dan Rf yang digunakan adalah 1kΩ
dan 4kΩ, yang artinya penguatan yang terjadi adalah 4 kali Vin. Jadi ketika
tegangan input yang diberikan adalah sebesar 3V maka seharusnya tegangan
outputnya adalah -12V. Namun karena kita memberikan batasan output dpada
Vsaturasi yaitu sebesae +9V dan -9V, pada percobaan diperoleh Vout yang
dihasilkan yaitu -7,01V. Yang artinya tegangan outputnya terpotong sebesar 4.99
V. Disini terlihat bahwa dengan tegangan saturasi sebesar 9V dan -9V, tegangan
output maksimal yang dapat dihasilkan hanyalah 7,01V dan -7,01V. Yang artinya
besarnya penguatan yang terjadi tidaklah secara maksimal sesuai dengan Rin dn
Rf yang digunakan.
rangkaian : download
video :download
html : download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar