1. jurnal [Kembali]
4. analisa [Kembali]
Analisa hasil percobaan dengan teori !
Rangkaian non inverting ini merupakan rangkaian penguat dimana polaritas antara tegangan input dan tegangan output sama. Pada rangkaian non inverting ini tegangan input sebesar V masuk melalui kaki non inverting op-amp atau kaki positif op-amp. Pada rangkaian ini dapat kita menerapkan dua karakteristik op-amp ideal yaitu:
a. Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V-), hal ini bertujuan menghindari adanya tegangan offset. Aturan pertama ini sering disebut dengan virtual ground.
b. Arus yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah nol (I+ = I- = 0), hal ini dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar ( Zin = ∞). Dengan memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian Op-Amp akan menjadi lebih mudah.
Sesuai dengan rumus pada rangkaian non inverting:
Berdasarkan rumus tersebut dapat kita lihat bahwa antara tegangan input dan tegangan output berbanding lurus dengan polaritas yang sama. Artinya semakin besar tegangan input maka tegangan output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Dimana besarnya Vout yang terjadi yaitu
kali dari Vin. Hal ini terbukti pada percobaan yang dilakukan.
Turunan rumus dari rangkaian ini adalah
Berdasarkan gambar diatas, didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut :
Dengan menggunakan analisa noda atau teori tegangan titik simpul maka diperoleh :
Karena V+ atau tegangan pada kaki non inverting op-amp adalah 0, dan tegangan V+ sama dengan tegangan V- atau tegangan pada kaki inverting, maka sesuai dengan karakteristik op-amp ideal maka diperoleh bahwa VA=0.
Masih menerapkan karakteristik op-amp ideal.
Dengan menerapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0, sehingga
Dengan menerapkan analisis noda atau teori tegangan titik sampul, maka:
Karena tegangan pada rangkaian non inverting masuk melalui kaki non-inveting op-amp dan sesuai karakteristik op-amp ideal dimana beda tegangan antara kedua kaki input op-amp adalah 0, yang artinya tegangan antara kedua kaki input op amp adalah sama. Karena V+ atau V non inverting adalah Vin, maka tegangan pada kaki inverting atau V- = VA atau dapat dituliskan VA = Vin
Pada rangkaian ini terdapat +Vsaturasi dan
–Vsaturasi yang mana nilai dari Vsaturasi ini memberikan
batasan maksimum bagi output yang dihasilkan. Sehingga ketika nilai ouput yang
dihasilkan melebihi dari nilai V saturasi maka tegangan input akan dipotong
nilainya sesuai batasan maksimal yang telah ditentukan. Pada percobaan pengaruh
Vsaturasi ini contoh pada percobaan terlihat pada saat Rin dan Rf yang
digunakan adalah 1kΩ dan 4 kΩ, yang artinya penguatan yang terjadi adalah 5
kali Vin. Jadi ketika tegangan input yang diberikan adalah sebesar 3V maka
seharusnya tegangan outputnya adalah 15V. Namun karena kita memberikan batasan
output pada Vsaturasi yaitu sebesar +9V dan -9V, pada percobaan diperoleh Vout
yang dihasilkan yaitu 10V. Yang artinya tegangan outputnya terpotong sebesar
14V. Disini terlihat bahwa dengan tegangan saturasi sebesar 9V dan -9V,
tegangan output maksimal yang dapat dihasilkan hanyalah 7,01V dan -7,01V. Yang
artinya besarnya penguatan yang terjadi tidaklah secara maksimal sesuai dengan
Rin dan Rf yang digunakan. Begitupun ketika kita berikan perubahan pada
tegangan input ataupun Rin dan Rf, maka jika outputnya melebihi dari Vsaturasi
maka outputnya akan terpotong.
rangkaian : download
video :download
html : download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar